Rabu, 21 September 2011

Tugas Filsafat KPI

(Ilmu) Filsafat (Ilmu) dan Beberapa Definisinya

1. Filsafat menurut Bahasa
Sebelum menjabarkan apa itu ilmu filsafat, ada baiknnya untuk mengatahui pengertian dari kata filsafat. Filsafat, berasal dari kata serapan bahasa inggris “philosophy”, adapun secara etimologi filsafat berasal dari bahasa yunani, ”Philosophia” yang terdiri atas dua kata “Philos” (cinta), atau “philia” (persahabatan,tertarik kepada) dan “shopia” (hikmah,kebijaksanaan).
Jadi , secara terminologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Filsafat berarti pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakkat segala yang ada, sebab asal dan hukumnya. Awalnya, filsafat diartikan sebagai segala ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia. Filsafat sendiri terbagi menjadi dua, filsafat teoritis dan filsafat praktis. Filsafat praktis mencakup: Ilmu Pengetahuan Alam, Fisika, Ilmu tentang ke-Tuhanan, Eksakta dan Metafisik. Sedangkan, Filsafat teoritis mencakup Norma-norma, Interaksi Sosial, maupun Politik.
2. Ilmu Filsafat menurut Para Ahli
Secara garis besar, banyak ahli yang mendefinisikan filsafat menurut pandangannya masing-masing. Sehingga filsafat memiliki banyak pengertian dan meiliki sifat elastisitas arti kata. Berikut pengertian filsafat menurut beberapa ahli atau filosof:
a.) Plato (427-348 SM)
Ilmu pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli.
b.) Aristoteles (382-322 SM)
Ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika,logika,retorika,ekonomi,politik da estetika.

c.) Rene Descartes (1596-1650)
Kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.

d.) Immanuel Kant (1724-1804)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan: Metafisika,etika,agama dan antropologi.

e.) Notonegoro
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.

f.) Sidi Gazalba
Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.

g.) Harold H. Titus
(1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi;
(2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
(3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

h.) Mr.Mumahamad Yamin
Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.

i.) Bertrand Russel
Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
j.) Alfarabi
Ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yg sebenarnya.

3. Filsafat Ilmu menurut Para Ahli (Filosof)
Setelah menjabarkan tentang ilmu filsafat. Maka , di sub-judul ini akan membahas mengenai definisi filsafat ilmu menurut beberapa ahli, berikut definisinya
a). Robert Ackerman
Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.

b.) Lewis White Beck
Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
c.) A. Cornelius Benjamin
Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.
d.) Michael V. Berry
Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.
e.) May Brodbeck
Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu.
f.) Peter Caws
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
g.) Stephen R. Toulmin
Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika).

Resensi Buku :
Sanusi, Achmad.1998. Filsafah Ilmu, Teori Keilmuan, dan Metode Penelitian : Memungut dan Meramu Mutiara-Mutiara yang Tercecer ( Makalah). Bandung: PPS-IKIP Bandung.
Suhandi, Agraha.1992. Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya, (Diktat Kuliah).Bandung : Fakultas Sastra Unpad Bandung.
Ismaun.2001. Filsafat Ilmu (Diktat Kuliah). Bandung : UPI Bandung.
Suriasumantri , Jujun.1982. Filsafah Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan.
Russel, Betrand.2002. Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan kondisi sosio-politik dari zaman kuno hingga sekarang (alih Bahasa Sigit jatmiko, dkk ) . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Wibisono,Koento.1997. Dasar-Dasar Filsafat. Jakarta : Universitas Terbuka
Moersaleh. 1987. Filsafat Administrasi. Jakarta : Univesitas Terbuka


Nb:
Resensi buku ditulis berurutan berdasarkan abjad nama sipenulis

WANITA KETUJUH BELAS DALAM PELUKAN SAYA


 


 

Kata seorang kawan karib saya, saya ini bajingan, buaya darat, cicak bertaring. Pokoknya, menurut kawan saya segala julukan yang berbau kebinatangan itu pantas saya sandang. Sebab apa? Sebab saya suka mempermainkan wanita. "Gigitanmu itu tajam. Kata-katamu pun manis. Tapi itu Cuma kebohongan." Katanya. Ya , dan karena itu banyak wanita yang jatuh kepelukan saya.

Menurut saya, itu wajar bukan. Manusiawi. Jadi, saya tidak munafik. Lha wong, manusia itu terdiri dari tiga faktor. Kepala, dada, dan syahwat. Itu menurut nabi saya.

"memang, itu benar, tapi kamu lebih mengimani syahwat." dia menyimpulkan sambil tertawa.

"bajingan kamu" kata saya.

"lhadalah, kok malah misuh. Iki tenanan."pekiknya dalam bahasa jawa. Sambil tertawa lagi.

"ya sudah, tak apa toh kamu gitu. Hak kamu atas hidupmu bukan?? Lha wong seperti itu nyatanya."

"Asu kamu" kali ini saya misuh lagi.

"hahaha..haha.." dia tertawa lagi. Bahkan lebih keras.

Dia menepuk-nepuk pundak saya."Sudah, saya tahu siapa dan bagaimana kamu. Kita kan sudah berteman sejak dalam kandungan."

Brengsek ini anak. Tapi ini sudah biasa saya lakukan dengannya. Tendensinya pun tetap bergurau. Gojek. Guyonan bahasa gaulnya.

Tapi, gara-gara dialog ringan tadi. Saya seperti di gantung rasanya. Saya jadi dipaksa mengingat masa lalu. Masa lalu yang gelap dan kelam. Bagi saya dan wanita yang pernah jatuh di pelukan saya.

Sebelumnya, saya kasih tahu nama saya Yusuf. Wajah saya cakep, kulit kuning langsat dan hidung mancung longsor, seperti orang-orang di Israel sana. Tubuh saya tinggi, dada saya bidang, perut sixpack. Ya, cukup sempurna untuk ukuran anak SMA yang umurnya belum genap tujuh belas tahun. Tapi, bukan hal-hal yang sifatnya jisimiyah itu yang saya banggakan. Ini lebih krusial, yaitu masalah menggaet wanita yang tadi saya ingin ceritakan. Dengan bangga saya hitung: 1,2,3,4….16,17. Tujh belas wanita sebelum umur saya genap tujuh belas tahun.

Benar-benar bajingan saya ini. Dari mulai Azizah , Jeane, Ida, Aniqah, Clara, sampai yang ketujuh belas ini, Nay. Parahnya lagi, ada hubungan yang saya lakukan dengan sembunyi-sembunyi yang saya lakukan di belakang mereka. Alias selingkuh. Gobloknya saya, andai saja saya tahu, kalau ternyata saya sudah merobek-robek hati wanita-wanita itu.

Sebenarnya, saya ingin sekali berubah. Tidak ingin selingkuh lagi. Saya ingin hidup normal dengan hanya mencintai satu wanita dan berkomitmen untuk setia.

Lagi pula, ini semua berawal dari seorang wanita yang benar-benar saya cintai, tidak bisa memberikan kepuasan batin (dalam hal ini bukan kepuasan batin yang "itu"). Dan pada akhirnya saya mencarinya dengan wanita lain. Mampuslah saya, ternyata itulah awal kecanduan saya untuk berselingkuh. Seligkuh. Sekali lagi selingkuh.

Gara-gara masa silam saya itu, saya jadi minder. Kehilangan kepercayaan dari wanita kedua yang benar-benar saya cintai itu. Wanita ketujuh belas yang jatuh dalam pelukan saya. Nay panggilannya. Dia selalu sangsi. Meragukan perasaan saya.

"Kamu itu bajingan. Playboy. Kamu itu cuma mau mainin Nay." Katanya pada saya. Dia menangis.

Saya juga jadi ingin menangis. Karena pada hakikatnya perasaan saya sudah lelah. Mau roboh begitu saja.

"Nay, saya sudah berubah. Saya sangat mencintaimu. Kamu itu hidup mati saya." Kali ini tanggul air mata saya jebol. Dua tangan saya memegangi pundaknya.

"Bull shit, apa buktinya kalau kamu memang bisa berubah." Dia menantang saya dalam tangisannya

Saya menundukan kepala. Dan melepaskan tangan saya dari pundaknya. Berpikir sejenak. Lantas berkata:

"Nay, kamu tahu. Kamu wanita ketujuh belas yang jatuh ke pelukan saya. Dan karena itu kamu meragukan saya?.

"………" Nay diam. Masih sesenggukan.

Saya mengambil belati yang selalu saya bawa dari kantung belakang jeans belel saya.

"kamu butuh bukti konkret?. Lihat, belati ini, saya akan menuliskan nama kamu di dada saya." Saya bersiap dengan mata belati di dada saya.

Nay tak bergeming. Tapi tiba-tiba matanya terbelalak. Sebab mata belati yang saya pegang sudah menari-nari di dada saya. Membentuk namanya "NAY". Darah mulai mengucur, tapi saya tidah peduli. Darah orang seperti saya halal untuk dibuang-buang seperti ini. Darah seorang bajingan muda ini. Bahkan oleh pemiliknya sendiri.

Mampus saya, Nay masih diam saja. Tapi saya salah.

"Berhenti Yusuf.. STOP..kamu gak perlu ngelakuin sejauh itu. Oke, aku bakal nerima kamu lagi." Nay terduduk di bangku taman.

"Ha..ha.." dalam hati saya tertawa sekaligus sedih. Kali ini saya sukses besar. Tentunya sukses besar untuk tidak lagi menyakiti wanita. Mulai saat ini, detik ini juga. Tuhan, setan, dan iblis yang paling laknat sekalipun jadi saksinya. Si binatang ini tak kan lagi mendua. Selingkuh. Semoga Tuhan mengabulkannya, dan iblis paling laknat meridhoinya.


 


 

Zuhdi Ubaidillah

XII agama MA Sunan Pandanaran