tag:blogger.com,1999:blog-31693254913006389362024-03-13T00:46:06.183-07:00Tentang Apapunubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-77861631428544093212013-05-28T22:53:00.003-07:002013-05-28T22:53:24.365-07:00For My PresentationThanks to brother Maula for time given, Good morning my friends, here I was the first speaker of the class L will try to explain to my friends all about how to achieve success in our lives and also our education as a student.
The first way is a failure. as we know, failure often can not be avoided in any business and our hard work. as said by a wise man, failure is success delayed. For example, if we fail in a test, of course, we will strive to improve the results of future tests. certainly not to fail again in the same way.
The second way is to set goals. We must have a purpose in our lives and our education. We have to have short-term goals and long term goals. For example, we have got a high GPA for this semester as our short-term goals and then graduated from college with a fast and quick in getting a job. Gratitude, then can get married immediately after it as a long-term goal.
The third way is to never rely on luck. Do not just rely on luck, although there is a Javanese proverb says that smart people was defeated with people who had the luck. But you should know that luck does not come for the second time.
The fourth way is the action, besides planning, we also have to hard work as a proof of our seriousness. Hard work is what then known as the action or implementation of the plans we make. So, talk less, do more.
The fifth way is stay optimistic. Optimism is our most crucial problems, you know?. in any business that we do, we often fall into the abyss called pessimism. then this is where we lose confidence and motivation to make an effort. So, optimism is the key for success or failure of our.
so, to me this is where the occasion for explain about how to achieve success in life and our education to all comrades. the next explanation will be delivered by sister Marsitoh as the second speaker of the class L.ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-49331323768621947662011-09-21T10:19:00.000-07:002011-09-21T10:21:32.108-07:00Tugas Filsafat KPI(Ilmu) Filsafat (Ilmu) dan Beberapa Definisinya<br /><br />1. Filsafat menurut Bahasa<br /> Sebelum menjabarkan apa itu ilmu filsafat, ada baiknnya untuk mengatahui pengertian dari kata filsafat. Filsafat, berasal dari kata serapan bahasa inggris “philosophy”, adapun secara etimologi filsafat berasal dari bahasa yunani, ”Philosophia” yang terdiri atas dua kata “Philos” (cinta), atau “philia” (persahabatan,tertarik kepada) dan “shopia” (hikmah,kebijaksanaan).<br />Jadi , secara terminologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Filsafat berarti pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakkat segala yang ada, sebab asal dan hukumnya. Awalnya, filsafat diartikan sebagai segala ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia. Filsafat sendiri terbagi menjadi dua, filsafat teoritis dan filsafat praktis. Filsafat praktis mencakup: Ilmu Pengetahuan Alam, Fisika, Ilmu tentang ke-Tuhanan, Eksakta dan Metafisik. Sedangkan, Filsafat teoritis mencakup Norma-norma, Interaksi Sosial, maupun Politik.<br />2. Ilmu Filsafat menurut Para Ahli<br />Secara garis besar, banyak ahli yang mendefinisikan filsafat menurut pandangannya masing-masing. Sehingga filsafat memiliki banyak pengertian dan meiliki sifat elastisitas arti kata. Berikut pengertian filsafat menurut beberapa ahli atau filosof:<br />a.) Plato (427-348 SM)<br />Ilmu pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli.<br />b.) Aristoteles (382-322 SM)<br />Ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika,logika,retorika,ekonomi,politik da estetika.<br /><br />c.) Rene Descartes (1596-1650)<br />Kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.<br /><br />d.) Immanuel Kant (1724-1804)<br />Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan: Metafisika,etika,agama dan antropologi.<br /><br />e.) Notonegoro <br />Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.<br /><br />f.) Sidi Gazalba<br />Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.<br /><br />g.) Harold H. Titus <br />(1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; <br />(2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; <br />(3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.<br /><br />h.) Mr.Mumahamad Yamin<br /> Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.<br /><br />i.) Bertrand Russel<br />Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.<br />j.) Alfarabi<br />Ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yg sebenarnya.<br /><br />3. Filsafat Ilmu menurut Para Ahli (Filosof)<br />Setelah menjabarkan tentang ilmu filsafat. Maka , di sub-judul ini akan membahas mengenai definisi filsafat ilmu menurut beberapa ahli, berikut definisinya<br />a). Robert Ackerman<br />Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.<br /><br />b.) Lewis White Beck<br />Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan. <br />c.) A. Cornelius Benjamin <br />Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.<br />d.) Michael V. Berry<br />Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.<br />e.) May Brodbeck<br />Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu.<br />f.) Peter Caws<br />Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.<br />g.) Stephen R. Toulmin<br />Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika).<br /><br />Resensi Buku :<br />Sanusi, Achmad.1998. Filsafah Ilmu, Teori Keilmuan, dan Metode Penelitian : Memungut dan Meramu Mutiara-Mutiara yang Tercecer ( Makalah). Bandung: PPS-IKIP Bandung.<br />Suhandi, Agraha.1992. Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya, (Diktat Kuliah).Bandung : Fakultas Sastra Unpad Bandung. <br />Ismaun.2001. Filsafat Ilmu (Diktat Kuliah). Bandung : UPI Bandung.<br />Suriasumantri , Jujun.1982. Filsafah Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan.<br />Russel, Betrand.2002. Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan kondisi sosio-politik dari zaman kuno hingga sekarang (alih Bahasa Sigit jatmiko, dkk ) . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.<br />Wibisono,Koento.1997. Dasar-Dasar Filsafat. Jakarta : Universitas Terbuka<br />Moersaleh. 1987. Filsafat Administrasi. Jakarta : Univesitas Terbuka<br /><br /><br />Nb:<br />Resensi buku ditulis berurutan berdasarkan abjad nama sipenulisubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-54608040717733528512011-01-25T11:21:00.001-08:002011-01-25T11:21:17.009-08:00<span xmlns=''><p style='text-align: center'><span style='font-size:16pt'><strong>WANITA KETUJUH BELAS DALAM PELUKAN SAYA<br /></strong></span></p><p><br /> </p><p><br /> </p><p style='text-align: justify'>Kata seorang kawan karib saya, saya ini bajingan, buaya darat, cicak bertaring. Pokoknya, menurut kawan saya segala julukan yang berbau kebinatangan itu pantas saya sandang. Sebab apa? Sebab saya suka mempermainkan wanita. "Gigitanmu itu tajam. Kata-katamu pun manis. Tapi itu Cuma kebohongan." Katanya. Ya , dan karena itu banyak wanita yang jatuh kepelukan saya.<br /></p><p style='text-align: justify'>Menurut saya, itu wajar bukan. Manusiawi. Jadi, saya tidak munafik<em>. Lha wong,</em> manusia itu terdiri dari tiga faktor. Kepala, dada, dan syahwat. Itu menurut nabi saya.<br /></p><p style='text-align: justify'>"memang, itu benar, tapi kamu lebih mengimani syahwat." dia menyimpulkan sambil tertawa.<br /></p><p style='text-align: justify'>"bajingan kamu" kata saya.<br /></p><p style='text-align: justify'>"<em>lhadalah</em>, <em>kok malah misuh. Iki tenanan</em>."pekiknya dalam bahasa jawa. Sambil tertawa lagi.<br /></p><p style='text-align: justify'>"ya sudah, tak apa toh kamu gitu. Hak kamu atas hidupmu bukan?? <em>Lha wong</em> seperti itu nyatanya."<br /></p><p style='text-align: justify'>"<em>Asu</em> kamu" kali ini saya misuh lagi.<br /></p><p style='text-align: justify'>"hahaha..haha.." dia tertawa lagi. Bahkan lebih keras.<br /></p><p style='text-align: justify'>Dia menepuk-nepuk pundak saya."Sudah, saya tahu siapa dan bagaimana kamu. Kita kan sudah berteman sejak dalam kandungan."<br /></p><p style='text-align: justify'>Brengsek ini anak. Tapi ini sudah biasa saya lakukan dengannya. Tendensinya pun tetap bergurau. <em>Gojek. Guyonan</em> bahasa gaulnya.<br /></p><p style='text-align: justify'>Tapi, gara-gara dialog ringan tadi. Saya seperti di gantung rasanya. Saya jadi dipaksa mengingat masa lalu. Masa lalu yang gelap dan kelam. Bagi saya dan wanita yang pernah jatuh di pelukan saya.<br /></p><p style='text-align: justify'>Sebelumnya, saya kasih tahu nama saya Yusuf. Wajah saya <em>cakep</em>, kulit kuning langsat dan hidung mancung longsor, seperti orang-orang di Israel sana. Tubuh saya tinggi, dada saya bidang, perut <em>sixpack.</em> Ya, cukup sempurna untuk ukuran anak SMA yang umurnya belum genap tujuh belas tahun. Tapi, bukan hal-hal yang sifatnya <em>jisimiyah</em> itu yang saya banggakan. Ini lebih krusial, yaitu masalah menggaet wanita yang tadi saya ingin ceritakan. Dengan bangga saya hitung: 1,2,3,4….16,17. Tujh belas wanita sebelum umur saya genap tujuh belas tahun.<br /></p><p style='text-align: justify'>Benar-benar bajingan saya ini. Dari mulai Azizah , Jeane, Ida, Aniqah, Clara, sampai yang ketujuh belas ini, Nay. Parahnya lagi, ada hubungan yang saya lakukan dengan sembunyi-sembunyi yang saya lakukan di belakang mereka. Alias selingkuh. Gobloknya saya, andai saja saya tahu, kalau ternyata saya sudah merobek-robek hati wanita-wanita itu.<br /></p><p style='text-align: justify'>Sebenarnya, saya ingin sekali berubah. Tidak ingin selingkuh lagi. Saya ingin hidup normal dengan hanya mencintai satu wanita dan berkomitmen untuk setia.<br /></p><p style='text-align: justify'>Lagi pula, ini semua berawal dari seorang wanita yang benar-benar saya cintai, tidak bisa memberikan kepuasan batin (dalam hal ini bukan kepuasan batin yang "itu"). Dan pada akhirnya saya mencarinya dengan wanita lain. Mampuslah saya, ternyata itulah awal kecanduan saya untuk berselingkuh. Seligkuh. Sekali lagi selingkuh.<br /></p><p style='text-align: justify'>Gara-gara masa silam saya itu, saya jadi minder. Kehilangan kepercayaan dari wanita kedua yang benar-benar saya cintai itu. Wanita ketujuh belas yang jatuh dalam pelukan saya. Nay panggilannya. Dia selalu sangsi. Meragukan perasaan saya.<br /></p><p style='text-align: justify'>"Kamu itu bajingan. Playboy. Kamu itu cuma mau mainin Nay." Katanya pada saya. Dia menangis.<br /></p><p style='text-align: justify'>Saya juga jadi ingin menangis. Karena pada hakikatnya perasaan saya sudah lelah. Mau roboh begitu saja.<br /></p><p style='text-align: justify'>"Nay, saya sudah berubah. Saya sangat mencintaimu. Kamu itu hidup mati saya." Kali ini tanggul air mata saya jebol. Dua tangan saya memegangi pundaknya.<br /></p><p style='text-align: justify'>"Bull shit, apa buktinya kalau kamu memang bisa berubah." Dia menantang saya dalam tangisannya<br /></p><p style='text-align: justify'>Saya menundukan kepala. Dan melepaskan tangan saya dari pundaknya. Berpikir sejenak. Lantas berkata:<br /></p><p style='text-align: justify'>"Nay, kamu tahu. Kamu wanita ketujuh belas yang jatuh ke pelukan saya. Dan karena itu kamu meragukan saya?.<br /></p><p style='text-align: justify'>"………" Nay diam. Masih sesenggukan.<br /></p><p style='text-align: justify'>Saya mengambil belati yang selalu saya bawa dari kantung belakang jeans belel saya.<br /></p><p style='text-align: justify'>"kamu butuh bukti konkret?. Lihat, belati ini, saya akan menuliskan nama kamu di dada saya." Saya bersiap dengan mata belati di dada saya.<br /></p><p style='text-align: justify'>Nay tak bergeming. Tapi tiba-tiba matanya terbelalak. Sebab mata belati yang saya pegang sudah menari-nari di dada saya. Membentuk namanya "NAY". Darah mulai mengucur, tapi saya tidah peduli. Darah orang seperti saya halal untuk dibuang-buang seperti ini. Darah seorang bajingan muda ini. Bahkan oleh pemiliknya sendiri.<br /></p><p style='text-align: justify'>Mampus saya, Nay masih diam saja. Tapi saya salah.<br /></p><p style='text-align: justify'>"Berhenti Yusuf.. STOP..kamu gak perlu ngelakuin sejauh itu. Oke, aku bakal nerima kamu lagi." Nay terduduk di bangku taman.<br /></p><p style='text-align: justify'>"Ha..ha.." dalam hati saya tertawa sekaligus sedih. Kali ini saya sukses besar. Tentunya sukses besar untuk tidak lagi menyakiti wanita. Mulai saat ini, detik ini juga. Tuhan, setan, dan iblis yang paling laknat sekalipun jadi saksinya. Si binatang ini tak kan lagi mendua. Selingkuh. Semoga Tuhan mengabulkannya, dan iblis paling laknat meridhoinya.<br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'>Zuhdi Ubaidillah<br /></p><p style='text-align: justify'>XII agama MA Sunan Pandanaran<br /></p></span>ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-15335205636479538942010-10-23T05:22:00.000-07:002010-10-23T05:24:58.887-07:00BASINOSaya tidak habis pikir kenapa saya bisa pingsan dan berada di tempat ini. Padahal cuma sebuah kilatan cahaya yang menabrak tubuh saya, dan ketika sadar saya berada di depan sebuah gedung megah yang lengang, yang kelihatan terbengkalai sekali. Tetapi rasanya saya mengenal gedung ini. Ah, apa mungkin hanya perasaan saya saja ya??.<br /> Kemudian saya mencoba masuk ke gedung megah itu lewat pintu depan, tapi tetap lengang yang saya jumpai. Saya berkeliling sebentar di lower ground gedung itu. Rasanya saya mencium bau anyir darah. Tapi saya tidak tahu dimana sumber bau tersebut. Lantas saya memilih masuk saya ke dalam lift gedung megah tersebut (ternyata masih berfungsi), dan langsung naik ke lantai atas.<br /> Di lantai atas lagi-lagi saya hanya menemukan kelengangan, saya berkeliling dahulu, siapa tahu ada orang di lantai atas. Tiba di depan sebuah ruangan yang bertuliskan “Meeting Room” saya berhenti sebentar, lantas membuka pintunya, dan saya menemukan 3 orang pria yang terkejut melihat kedatangan saya. “Ada tamu rupanya, silakan masuk” pria yang rambutnya dikuncir menyambut kedatangan saya. Saya hanya mengangguk, lantas menghampiri mereka dan duduk di sebuah kursi kantor yang empuk. <br />“Wah..akhirnya setelah sekian lama, ada orang juga yang mau bertamu ke kantor kita ini” pria berambut gondrong dan bermuka bengis itu memecah keheningan. <br />“Memang sudah berapa lama kantor ini tidak di datangi tamu??” saya mencoba bertanya<br />Mereka hanya diam. Dan tiba-tiba pria yang satunya (yang sedari tadi diam saja), berbalik badan, dan menghela rambut yang menutupi wajahnya.<br />“Sudah sekitar 3 bulan ini” pria itu berbicara, nafasnya berbau anyir darah.<br />“Basino, mulutmu bau mayat tauk, kapan terakhir kali kau mengeksekusi tikus-tikus berdasi itu”pria berambut kuncir protes.<br />“2 hari lalu kunto. Rabejo, seorang pejabat daerah Klinjiran yang menilep 2 milyar uang APBD daerahnya, memang kenapa, ada mangsa lagi buatku??” jawab pria yang ternyata hanya memiliki satu mata sebesar telur ayam itu, dan membuat jantung saya hampir copot karena baru menyadarinya.<br />“Belum ada untuk saat ini, kalau ada, kirman pasti memberitahukannya padamu, bener kan man???”<br />“Hahaha...iya..iya..kau betul kunto. Tim penyidik kita belum mendapat laporan dari masyarakat ataupun lembaga” orang yang ternyata bernama kirman itu menjawab sambil ketawa terbahak-bahak.<br /> Saya pun semakin terheran-heran dengan perbincangan mereka bertiga. Korupsi, mayat, bau mulut??. Sebenarnya tugas apa yang di emban si Basino ini.<br />“Hei kawan, kau belum menyebutkan nama dan asalmu,lekas sebutkan agar kita tidak canggung!!” Kunto membuyarkan lamunanku dengan pertanyaannya.<br />“Eee,,e,,,,iyaa..nama saya Qiftir,.saya dari Indonesia” saya menjawab sambil gelagapan.<br />“Namamu seperti raja Mesir, dan negeri asalmu seperti tidak asing lagi di telingaku. "O ya, bagaimana kau bisa sampai kesini??”<br /> Saya pun menjawab pertanyaan Kunto dengan panjang lebar, dari mulai kilatan cahaya itu sampai akhirnya berada di kantornya, pada akhirnya saya pun tahu bahwa negeri tempat saya terdampar ini bernama Nusantara, dan ternyata di negeri yang aneh ini terdapat sebuah lembaga yang bernama Komisi Pembasmian Tikus Berdasi atau lebih dikenal dengan nama KOMBASTIBER. Dan yang lebih mengejutkan lagi tikus berdasi yang tertangkap akan langsung dieksekusi oleh Basino dengan cara memakan Tikus berdasi itu hidup-hidup. <br /> Benar-benar gila negeri ini, padahal di negeri saya, banyak tikus-tikus berdasi yang bisa lepas begitu saja atau paling banyak hanya terkena jerat hukum yang begitu ringan. Saya juga mengetahui, bahwa ternyata Basino itu bukan manusia, menurut Kunto dia itu mahluk dari dimensi lain yang sengaja dikirim Tuhan untuk memberantas para tikus berdasi yang ada di negeri Nusantara. Saya mulai berandai-andai jika saja mahluk seperti Basino itu di kirim Tuhan ke negeri saya, pasti tidak akan ada lagi orang-orang yang berani korupsi. Karena konsekuensinya mereka harus mau di eksekusi mati dengan cara yang sedemikian mengerikan.<br /> “Fir, Kok malah melamun, ayo di minum kopinya, nanti jadi dingin lho” Basino mengagetkan saya. Nafasnya yang bau mayat itu benar-benar mengganggu penciuman saya, untuk saja saya sedang pilek, jadi saya tidak muntah karenanya.<br /> “O..yaa..yaa..saya sampai lupa karena keasyikan berpikir” saya menjawab seadanya.<br /> Saya melihat ke sekeliling ruangan meeting itu, cukup rapi dan terlihat eksotik. Tapi tetap menimbulkan kesan menyeramkan karena memang gedung ini hanya di huni tiga orang itu saja. Tiba-tiba saja terbesit di pikiran saya , bagaimana caranya bisa pulang ke negeri asal saya?? karena sampai di negeri ini pun saya tidak sengaja. Akhirnya saya pun mencoba menamyakan pada Kunto yang sepertinya mempunyai wawasan yang lebih luas ketimbang Kirman ataupun Basino.<br /> “Kunto, saya mau tanya, bagaimana caranya saya bisa pulang ke negeri asal saya???” saya bertanya dengan sedikit gugup<br /> “Benar, kau ingin pulang ke negerimu??” Kunto menjawab. Senyumnya terlihat keji. “Basino, antar kan dia pulang” lanjutnya sembari menyuruh Basino.<br /> Basino pun berdiri. Berjalan ke arah saya. Menarik saya hingga berdiri, kemudian dia membawa saya ke pinggir ruangan, lantas Basino membuka tirai jendela yang ada di depan saya dan Basino. Seketika itu juga saya di lempar oleh Basino ke luar gedung, saya berteriak, saya merasa takut sekali karena di lempar dari gedung setinggi 20 lantai tersebut. Sebelum saya jatuh ke bawah, tiba-tiba ada kilatan cahaya yang menabrak saya. Saya memejamkan mata saya karena cahaya itu benar-benar menyilaukan, begitu membuka mata, saya terkejut karena banyak orang mengerumuni saya yang tergeletak di pinggir jalan. <br /> Kemudian ada seorang wanita yang menerobos kerumunan, itu Ida, istri saya, Dia menangis sejadi-jadinya. Dan baru saya tahu ternyata tadi saya pingsan sesaat setelah keluar dari Kantor KPK, dan terjatuh begitu saja di depan gedung KPK. Saya lantas beranjak dari tempat dimana tadi saya pingsan, istri saya memapah saya karena memang saya belum begitu kuat berjalan. Saya menatap langit yang ternyata sedang mendung dan mau menangis, tiba-tiba saja saya teringat dengan Kunto, Kirman, dan tentunya Basino. Orang-orang yang saya temui dalam ketidak sadaran saya. Entah itu mimpi, atau saya yang terjebak ke dimensi lain. Entahlah??. Rintik-rintik air hujan pun mulai menetes saat itu, saya dan istri saya mempercepat langkah. Hujan pun semakin deras mengguyur Kota yang saya tempati ini.ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-24687164922298569572010-09-17T07:44:00.000-07:002010-09-17T08:06:31.435-07:00Materi Fikih: Ahl Adz-Dzimah1. Golongan orang kafir yang tunduk kepada aturan-aturan islam, berlindung di dalam negeri islam dan bersedia membayar jizyah(pajak). Mereka wajib di hormati dan dilindungi. Mereka bebas mengamalkan agama menurut keyakinan mereka dan tidak boleh diganggu.<br /><br />2. Salab adalah harta rampasan perang berupa pakaian, senjata, kendaraan, peralatan dan alat-lat lainnya yang dimiliki oleh musuh yang terbunuh atau tertangkap.<br /><br />3. Syarat mendapatkan Salab:<br /> -Islam -laki-laki<br /> -Baligh -berakal sehat<br /><br />4. cara pembagian Salab:<br /> Terdapat perbedaan pendapat dari para ahli fiqih:<br /><br />A. Imam Malik : Pembagian harta salab itu tidak berhak langsung dimiliki oleh pembunuhnya, kecuali jika imam atau khalifah mengizinkannya.<br /><br />B. Imam Syafi'i, Ahmad, Abu Tsur dan Ishaq serta golongan Fuqaha salaf:<br /> Harta salab itu harus diberikan kepada pembunuhnya baik imam memutuskan ataupun tidak.<br /> <br />C. Imam Al-Auza'i : Salab it diberikan kepada pembunuh jia keadaan perang belum berkecamuk, maka salab tidak diberika kepada pembunuh, tetapi nantinya dikumpulkan dengan harta rampasan perang lainnya sebagai ghanimah<br /><br />D. Sebagian fuqaha lainnya :<br /> Jika harta salab terlalu banyk, maka harus dibagi lima bagia seperti pada ghanimah<br /><br />5.pengertian Ghanimah<br /> Harta rampasan perang yang diperoleh dari musuh akibat peperangan. Harta tersebut tidak dikategorikan sebagai harta salab. Artinya, barang itu tidak dibawa sebagai alat penunjang di medan perang.<br /><br />6. Syarat mendapatkan Ghanimah:<br /> -Islam -laki-laki<br /> -Baligh -berakal sehatubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-6211753434425302842010-09-12T06:50:00.000-07:002010-09-13T08:36:28.715-07:00Tugas Ilmu Fiqh: JIHAD (Peperangan)1. Perang (jihad) adalah usaha secara sungguh-sungguh di dalam membela dan mempertahankan agama islam dari segala macam ancaman musuh-musuh atau orang kafir yang memerangi<br /><br />2.- Kafir harbi : mereka yang selalu mengganggu islam dan kaum muslimin. Mereka ini wajib di perangi.<br /> - Kafir Dzimmi: mereka yang tunduk pada aturan-aturan islam, berlindung di negeri islam dan bersedia membayar Jizyah (pajak) dan bebas mengamalkan agama yg mereka anut dan mereka tak boleh di ganggu.<br /> - kafir Mu'ahid : Kaum kafr yang mengadakan perjanjian dengan islam (gencatan senjata) tidak wajib di perangi selama tidak mengusik islam<br /> - kafir mausta'mim: Orang kafir dari negeri kafir yang yang minta perlidungan.<br /><br />3. a.sebagian ulama berpendapat hukum jihad yaitu fardlu ain , artinya seseorang wajib melakukannya. Surat At-Taubah ayat 41:<br /><br />انْفِرُواْ خِفَافاً وَثِقَالاً وَجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُون<br /><br />"Berangkatlah kamu, baik dalam keadaan merasa ringan atau merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.<br /><br /> b. jumhur ulama>> Fardlu Kifayah<br /><br /> يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ إِن يَكُن مِّنكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُواْ مِئَتَيْنِ وَإِن<br />يَكُن مِّنكُم مِّئَةٌ يَغْلِبُواْ أَلْفاً مِّنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لاَّ يَفْقَهُون<br /><br />"Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min itu untuk berperang. jika ada dua puluh orang (yang sabar) di antara kamu , niscaya ,mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantara kamu , merewka dapat mengalahkan seribu dari orang-orang kafir, sebab orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti(Al-Anfal: 65)<br /><br /> c. Bisa fardlu kifayah bisa fardlu Ain, berdasarkan situasi dan kondisi.<br />1). Fardlu kifayah: menjaga batas-batas negara islam dikala damai<br /> khalifah mengumumkan perang dengan musuh<br />2). Fardlu Ain: Musuh sudah masuk wilayah Islam<br /><br />4.- mempertahankan hak-hak umat islam dari perampasan atas kemerdekaannya<br /> - memberantas segala macam fitnah<br /> - memberantas kemusyrikan<br /> - melindungi manusia dari segala bentuk kezaliman dan ketidakadilan َ<br /><br />5. 1.beragama islam 4.laki-laki<br /> 2.baligh 5.berbadan sehat, kuat, dan tidak cacat<br /> 3.berakal 6.mempunyai belanja yang cukup untuk dirinya dan <br /> keluarganya yang ditinggalkan selama peperangan berlangsung<br /> 7.Ada izin dari orang tua bagi yang masih mempunyai orang tua<br /><br />6. Etika Perang:<br /> - Tidak merusak negeri<br /> - Tidak menggangu utusan musuh yang resmi datang kepada pihak kaum muslimin<br /> - Tidak menggangu atau membunuh perempuan dan anak-anak kecuali terpaksa <br /> atau tidak menjadi mata-mata<br /> - Tidak mengganggu atau membunuh orang tua kecuali apabila orang tua itu menjadi<br /> Ahli politik dan strategi perang<br /> - Tidak memerangi musuh yang belum pernah menerima dakwah islam,kecuali setelah<br /> di ajak dan di beri penerangan mereka mengadakan perlawanan.<br /> - Melindungi orang yang masuk islam sebelum mereka di tawan<br /> - Menyerang musuh ketika mereka lengah itu tidak di anggap melanggar kesopanan,<br /> karena yang demikian itu adalah salah satu taktik perang<br /> - Menakut-nakuti musuh dengan cara perang urang saraf juga tidak melanggar etika <br /> perang <br /><br />7. Tawanan perang<br /> Musuh yang jatuh ke tangan pemerintah kita, dan mereka menjadi wewenang pemerintah untuk menyelesaikan urusannya.<br /> a. Tawanan wanita, anak-anak, dan lansia <br /> -taanan ini tidak boleh diganggu<br /> b. Tawanan laki-laki dewasa<br /> -ditukar dengan tawanan musuh (muslim yang ditahan musuh) <br /> -dibebaskan tanpa syarat (yang bukan prajurit)<br /><br />8. A. Mengatur jalannya kegiatan prajurit yang ada dalam kekuasaannya dengan<br /> akhlak atau budi pekerti yang baik.<br /> B. Mengatur dan merumuskan siasat peperangan dengan tidak melupakan asas-asas, <br /> dasar-dasar, dan tata cara peperangan yang diizinkan oleh agama islam.<br /> C. Mengatur kedudukan atau posisi prajuritnya, menyediakan segala keperluan<br /> mereka, menyelidiki dan memperhatikan gerak-gerik mereka, mengatur barisan dan<br /> memberi semangat kepada mereka<br /> D. Memberikan penerangan kepada prajuritnya behwa mereka dituntut untuk <br /> melaksanakan kewajiban pada Allah dan kewajiban kepada panglima.<br /> E. Panglima harus sabar, tidak boleh mundur meskipun masa perang di perpanjang.<br /><br />9. A. Menta'ati perintah panglima<br /> B. Disiplin<br /> c. Meyakini kekeuatan sendiri<br /> D. Mengendalikan diri<br /> E. Melindungi darah dan harta kaum musliminserta kaum yang sudah menyatakan masuk <br /> islam.<br /> F. Selalu menunjukkan Syi'ar dan keluhuran budi, yang di tanamkan oleh agama <br /> islam dengan menta'ati syari'ah dan bertindak sesuai dengan akhlak yang terpuji<br /> G. Menjaga korps dan identitas prajurit, sikap, tutur kata, dan tindakannya<br /> melambangkan jiwa ksatria<br /> H. Menjaga dan menghormati tempat-tempat ibadah, tidak mengganggu atau merusaknya<br /> I. Memegang teguh ajaran Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa setiap yang baik<br /> akan bermanfaat bagi manusia lainnya.<br /><br />10. Golongan Prajurit<br /> a. Mustarziaah<br /> Prajurit resmi yang mendapat gaji dari baitul mal dan berhak mendapat <br /> bagian rampasan perang.<br /> b. Muttauwi'ah<br /> Prajurit sukarela yang berjuang semata-mata kerena Allah (tidak mendapat<br /> gaji atau ghanimah tapi berhak menerima zakat).ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-90166168344046810152010-09-06T07:57:00.000-07:002010-09-06T08:07:05.658-07:00Dengan Apa Aku Merampok<span style="font-style:italic;">: yang tertidu lelap</span><br /><br />Ida,dengan apa aku merampok maafmu?<br /><br />dengan beribu lidah dan tubh yang berdarah-darah<br />disayat tatapan-tatapan tajam<br />dan mimik-mimik wajah mencekam<br />membuat dadaku sesak<br />gerimis di pelupuk mata tiba<br /><br />Ida, dengan apa aku merampok maafmu?<br /><br />dengan menikamkan rindu pada dadamu<br />mencabut amarah pada rusukku<br />yang semayam dalam jisimmu<br /><br />haruskah kutodongkan pistol asmara<br />pada jantungmu<br />sekali ku tembak<br />kau mati tergeletak<br /><br />Ida, dengan apa aku merampok maafmu?<br /><br />sedang cinta cuma buat kita lupa segala<br />seperti yang kau bilang dalam "setitik dian"<br />sedang cinta cuma buat kita phobia<br />seperti katamu pada ketakutan<br /><br />hingga cinta cuma buat kita menyerah<br />dan kalah<br /><br />Ida, dengan apa aku merampok maafmu?ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-44478533906784491262010-09-05T08:19:00.000-07:002010-09-05T08:51:22.931-07:00Ilmu Fiqh: Khilafah IslamiyahMateri Tugas Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqh Kelas XII Agama MASPA Yogyakarta<br /><br />Materi: Khilafah (Pemerintahan dalam Islam)<br /><br />1.Etimologis: Khalafa, wakil, pengganti(perwakilan pergantian)<br />Terminlogis: Lembaga politik untuk menggantikan fungsi kenabian dalam urusan agama dan politik atau tanggng jawab umum yang d kehendak oleh syari’at untuk mewujudkan kemaslahatan dunia akhirat.<br /><br />2.- Menegakkan keadilan dalam kehdupan manusia <br /> - Menegakkan sistim yang islami melalui daya dan cara yang dimiliki oleh pemerintah<br /> - Menumpas akar-akar kejahatan dan kemungkaran yang merupakan perkara yang <br /> yang paling di benci Allah SWT <br /> <br />3.- SIfat jujur, ikhlas, dan tanggung jawab<br /> - keadilan yang bersifat menyeluruh<br /> - Tauhid (Mengesakan Allah)<br /> - Kepatuhan rakyat pada emimpin yang telah di ba'iat<br /><br />4. Syarat enjadi khalifah:<br /> -beriman dan bertakwa -berilmu luas<br /> -Adil, amanah, jujur -Sanggup berjtihad<br /> -sehat mental dan fisik -Berani dan tegas<br /><br />Adapun cara pengangkatannya aitu di lakukan dengan cara msyawarah oleh "ahlul halli wal 'aqdi" untuk memilih dan mengangkat seorang khalfah kemudian barulah di ba'iat oleh umat muslim setelah sebelumnya khalifah yang terpilih bersumpah untuk menerima jabatannya.<br /><br />5. Hak dan Kewajiban rakyat<br /> -hak keselamatan jiwa dan harta<br /> -hak untuk memperole keadlan hukum dan pemerataan kekayaan<br /> -hak untuk menolak kezaliman dan keewenang-wenangan<br /> -hak berkumpul dan menyatakan pendapat<br /> -hak kebebasan beragama<br /> -hak mendapatkan bantuan materi bagi rakyat lemah<br /><br />6. Hak pemimpin dan Kewajiban rakyat<br /><br /> -ta'at kepada pemimpin<br /> -membantu pemimpin mewjudkan kebaikan bersama dan tidak berbuat kerusakan<br /> -bersedia berkorban jiwa, raga, dan harta untuk mempertahankandan membela negara<br /> -menjaga persatuan dan kesatuan<br /><br />7. etimologis:Majlis>tempat duduk >TEMPAT BERMUSYAWARAH ATAU BERUNDING<br /> Syuro>bermusyawarah ><br /> Terminologi: Suatu lembaga politik yang terdiri atas para wakil rakyat yang bertugas memperjuangkan kepentingan rakyat dn mempunyai tugas utama untuk mengangkat dan memberhentkan khalifah<br /><br />8. Syarat menjadi majlis syuro' (Al-Mawardi)<br />-berlaku adil dalam segala sikap dan tindakan <br />-memilik ilmu pengetahuan dan kecerdasan yang tinggi, sehingga ucapan dan perbuatanna di dasari ilmu, bukan nafsu<br />-memiliki kearifan dan wawasan yang luas<br /><br />9. Tugas utamanya adalah untu mengangkat dan memberhentikan khalifah serta memperjuangkan kepentingan rakyat. Selain itu, tugas yang di emban ialah bermusyawarah dengan khalifah untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kepentingan umat.<br /><br />10. Etimologi: orang yang berwenang melonggarkan dan mengikat<br /> Terminologis: orang-orang yang dipilih sebagai wakil umat untuk menyuarakan hati nurani umat.ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-58914732691326622192010-08-30T07:58:00.001-07:002010-08-30T07:58:50.492-07:00BingkisanTelah ku belah matahari jadi<br /><br /> ,delapan belas<br /><br />ku kantongi dalam saku kemejaku<br /><br /> <br /><br /> ku lipat bulan jadi<br /><br /> ,sebelas<br /><br /> semesta jadi<br /><br /> ,sembilan tiga<br /><br /> ku wadahi dalam<br /><br /> kotak kadoku<br /><br /> untuk muubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-30126469085862916162010-08-30T07:56:00.000-07:002010-08-30T07:57:13.263-07:00Berita BesarSaat datang berita besar<br />Katanya: Bumi akan bergetar<br />Manusia baru berpikir dan mulai<br />Sadar<br />Padahal, di pucuk langit<br />Sangkakala sudah tersandar<br />Tinggal tiup<br />Setelah itu semesta kelar<br /><br /><br />Saat tiba Adiwarta<br />Ibu pun lupa anaknya<br />Hartawan lupa emasnya<br />Seakan dunia tak ada artinya<br />Kini, si fasik tahu rasa<br />Ia sedang di akhir masa<br />Amalnya tak ada artinya<br />Tinggal tunggu mati dan neraka<br /><br />Kala tiba An-Naba<br />Laut bergulung dan gunung-gunung<br />Menggantung<br />Langit terpasung. Alampun ikut<br />Mendengung<br /><br />Akhirnya. Sangkakala pun ditiup<br />Kiamatpun turut menyambut<br />Nyawa satu-satu tercabut<br />Dengan lembut<br /><br /><br />Intisari QS. An-Naba'ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-60712137110594175352010-08-30T07:52:00.000-07:002010-08-30T07:54:15.785-07:00Wihdatul Wujud:Jenar<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />Ingin Ku kawinkan :<br /><br /> siang dan malam<br /><br /> gunung dan laut<br /><br /> langit dan bumi<br /><br /> hitam dan putih<br /><br /> madu dan racun<br /><br /> baik dan buruk<br /><br /> cinta dan benci<br /><br /> api dan angin<br /><br /> air dan minyak<br /><br /> terang dan gelap<br /><br /> hidup dan mati<br /><br /> <br /><br />tapi tak ada yang mau<br /><br />jadi penghulu dalam upacara<br /><br />sakral mereka<br /><br /> <br /><br />sedang Tuhan dan Aku<br /><br /> kini menyatuubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-76580312255558586512010-08-30T07:49:00.000-07:002010-08-30T07:52:03.270-07:00Rafa'ul Jannah:firdha<br /><br /> <br /><br />1<br /><br />Bukan sekedar kerinduan pada Illahi<br /><br />yang meletup-letup dalam hati<br /><br />2<br /><br />kerinduan ini telah mengakar ke dasar<br /><br />tanah jiwa<br /><br />3<br /><br />sebab jisim ini pun tak lagi mampu<br /><br />nahan beban dosa<br /><br />4<br /><br />bekas pelacur ini<br /><br />tak mau lagi,<br /><br />nikung<br /><br />dari Jalan-Mu<br /><br />tak mau lagi,<br /><br />nerabas,lampu merah<br /><br />di perempatan jalan-Mu<br /><br />5<br /><br />dengan seikat shalat taubat<br /><br />atau dengan nasuha sekerat<br /><br />aku bisa lepas dari cekam kiamat<br /><br />6<br /><br />aku kini kebingungan<br /><br />cari-cari cara enak nuju kematian<br /><br />yang khusnul khatimah<br /><br />dan menghidangkan kenikmatan<br /><br />7<br /><br />aku kini telah siap menyambut dia<br /><br />-hingga mulai melupakan lampau-<br /><br />buat temu langsung dengan-Mu<br /><br /> <br /><br />aku orangnya makin tak bisa tahan<br /><br />saking rindunya pada rafa'ul jannah<br /><br />-sangat tak bisa nahan rindu<br /><br />pada rafa'ul jannah-<br /><br />pingin, menguras dahaga<br /><br />di telaga haudl<br /><br />dan bersua kanjeng Rasulullah<br /><br /> <br /><br />(tapi, rasanya aku tak sekedar<br /><br />inginkan rafa'ul jannah)<br /><br /> <br /><br />aku inginnya yang lebih tinggi dari<br /><br />rafa'ul jannah(firdaus)<br /><br />8<br /><br />akhirnya aku dapatkan<br /><br />lebih tinggi dari sorga tujuh tingkatan<br /><br />-sorga tingkat kedelapan-<br /><br /> <br /><br /> <br /><br /> <br /><br />Senja terakhir bulan Sya'banubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-49745745043587823392010-08-30T07:32:00.000-07:002010-08-30T07:38:19.286-07:00Banjir Distro di YogyakartaMenjamurnya Distro akhir-akhir ini di Kota Yogyakarta ini sudah menjadi salah satu bukti otentik bahwa kota kita tercinta ini menjadi sasaran selanjutnya dari program “Kota Mode” setelah Bandung, Jakarta, Tangerang dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Bisa dilihat, selain banyaknya distro yang ada hampir di setiap sudut kota ini, juga intensitas pameran atau Exhibition Room yang semakin sering di adakan di tempat-tempat penting di Yogyakarta seperti Jogja Expo Center(JEC) dan GOR UNY. Event-event semacam ini seakan menjadi sebuah ajang beradu bagi tiap distro untuk menawarkan produk buatan masing-masing,saling berlomba untuk menjajakan barang dagangannya itu pada masyarakat luas, khususnya kaum remaja(yang notabene menjadi buruan utama para pengusaha distro tersebut).<br /><br /> Selain itu desain dan kualitas bahan baku menjadi satu alasan tersendiri bagi kaum remaja untuk lebih memilih produk distro ketimbang produk non-distro. Potongan-potongan harga yang di tawarkan pada event-event tersebut juga menjadi alasan lain dari kaum remaja untuk memburu produk-produk distro tersebut.<br /><br /> Tetapi, yang sangat di sayangkan adalah nasib pengusaha pakaian non-distro yang bisa di bilang menjadi sepi pelanggan. Ini merupakan sebuah ironi ditengah hingar-bingar kemajuan mode di kota Yogyakarta khususnya. Satu hal yang memang perlu mendapat perhatian lebih dan direnungkan oleh semua pihak. Oleh karena itu, hal dilematis diatas menghadapkan dua pilihan pada kaum remaja, apakah akan mengikuti arus zaman dan menjadi korban kemajuan mode atau bersikap lebih rendah hati dan menanggalkan gengsi serta egonya dengan lebih memilih produk-produk non-distro.ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-58552520503123028462010-08-27T16:48:00.000-07:002010-08-27T16:52:19.979-07:00Kau Adalah Aku“Di bawah kuasa tirani<br />Ku susuri jalan lurus ini<br />Berjuta kali turun aksi<br />Bagiku satu langkah pasti”<br /><br /><br /> TERDENGAR sorak-sorai ribuan mahasiswa menyanyikan mars pembangkangan pada ketidakadilan. Mereka menerabas jalanan ibukota menuju gedung pusat pemerintahan di negeri Dwipada. Kau berada di antaranya. Kau maju terus walau sepasukan polisi dan brimob menghalangi langkahmu dan kawan-kawan lain menerabas masuk ke gedung berwarna hijau itu. Dorong-dorongan dengan aparat tak membuatmu puas juga.<br /> Kaupun tetap ngeyel dan lari sekuat tenaga. Berloncat-loncat. Posturmu yang kecil memudahkanmu melewati barisan aparatur negeri Dwipada, walaupun sesekali tubuhmu dihantam tongkat pemukul dan ditendang sepatu-sepatu laras. Tubuhmu yang memar dan keningmu yang berdarah tak buatmu gentar sedikitpun. Kau tetap berlari. Kau berani hidup, namun kau juga berani mati. Kau lihat di belakangmu lusinan brimob mengejarmu, mereka memegang pistol, tapi tak berani menembakmu. mereka takut. Instruksi atasan atau terlalu yakin bisa menangkapmu tanpa senjata. Entahlah. “Masa bodoh” katamu sambil berlari sekencang kijang. Kau lari, terus berlari. Menaiki ratusan tangga dan langsung memanjat tembok dan loncat ke atas atap berwarna hijau itu dan langsung menyemprotkan cat putih dari kaleng pillock yang kau genggam di tangan kananmu dan menuliskan “JUJUR, ADIL, TEGAS”. Setelah itu kau berdiri tegak mengambil secarik kertas dari saku kemejamu dan berteriak lantang membacakan puisi karangan Rendra, “ Sajak Lisong”. Kau merasa puas atas demonstrasi solomu atau lebih tepat di sebut ulah nekatmu itu.<br /> Kau turun dari gedung itu dan berjalan santai melewati wakil-wakil rakyat yang cuma bisa melongo melihat aksi gilamu, mimik mukanya sama dungunya saat mereka tidur di tengah-tengah rapat paripurna atau kucing-kucingan saat bolos di jam kerja.<br /> Setelah peristiwa itupun, kau tetap menyuarakan kegelisahanmu, merapat dalam barisan demonstran, dan meluapkan kritik dan kemarahanmu lewat tulisan di koran-koran. Ya, kerena menurutmu tulisan adalah ekspresi kemarahan yang paling terhormat.<br /> Kau juga tetap merasa tak gentar walau sudah puluhan kali diancam oleh orang-orang suruhan birokrat-birokrat busuk yang terusik atas eksistensimu menerjang hak-hak prerogatif mereka sebagai penguasa.<br /> Bahkan, saat kau di culik oleh orang-orang suruhan Anggodo, Presiden Dwipada, kau dengan tenangnya menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan yang meraka lontarkan dan kaupun menerima pukulan-pukulan di wajahmu dengan santai, sehingga 2 gigi grahammu tanggal begitu saja.<br /> Kau yakin bahwa teman-teman seperjuanganmu akan menuntut pada penguasa Dwipada untuk melepaskanmu. Benar saja, ribuan masyarakat dari berbagai lapisan turun kejalanan menuntut agar kau di bebaskan . saat itu, sosokmu sudah menjadi sosok yang inspiratif bagi semua orang. Dan akhirnya, banyak orang menentang presiden dan dengan itu, kau berhasil meruntuhkan tirani orde anyar dwipada. Kaupun akhirnya berhasil di bebaskan.<br /> Wajahmu kini menghiasi setiap halaman utama korang local maupun nasional, jadi hotnews di berbagai stasiun televisi. Ini semua karena kau berjalan menurut keyakinanmu, seperti yang pernah di nukilkan oleh seorang uskup dari Timotios:14 “Hendaklah engkau tetap berpegang kepada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini” ujar uskup tua vang kau temui saat seminar lintas agama di Turin, Italia. Kau mendengarkannya walau kau seoranag muslim “Aku sangat menghargai pluralisme” dalihmu setiap kau ditentang oleh anak-anak Rohis kampusmu.<br /> Setelah tirani kekuasaan yang sudah 32 tahun berkuasa berhasil kau runtuhkan, kau masih saja berjuang dengan penuh seluruh, tiap ditanya kenapa kau punya semangat seperti ini, kau selalu menjawab bahwa semangatmu ini karena pramoedya Ananta Toer lewat novel-novelnya yang membakar geloramu dan menyalakan api pemberontakan pada ketidakadilan dalam jiwamu. Kau jadi agak mirip dengannya, bedanya Pramoedya harus rela jadi tahanan politik selama bertahun-tahun, sedang kau tidak demikian bukan. “Chairil dan Rendra pun ikut andil lewat puisi-puisinya” jawabmu menambahi sambil menghembuskan asap rokok lintingan ke udara.<br /> Karena itu kau pun jadi teringat semasa SMA sekaligus masa nyantri-mu dulu, kau sering mengajak teman-temanmu yang benar-benar tidak tahu estetika sastra, membuat komunitas pecinta puisi, yang membacakan puisi ciptaan mereka sendiri atau penyair-penyair besar. Secara tidak langsung kau menjelma menjadi Umbu Landu Paranggi, Presiden Malioboro yang sekarang hijrah ke Bali menjadikan para lakon di Maliboro mulai dari preman hingga tukang becak menjadi intim dengan puisi, atau seperti Mr. Keating dalam Dead Poets Society yang di perankan Robin Williams, yang berhasil manjadikan murid-muridnya “gila puisi”, padahal dia mengajar di sekolah yang kaku yang bertujuan mencetak pemimpin generasi aristokrasi di Amerika sana.<br /> Selain itu, kau juga berhasil merubah pemikiran teman-temanmu yang konservatif menjadi terbuka dan bebas, walau pada akhirnya kau di drop out dari lembaga pendidikan yang kau diami semasa SMA dulu karena dianggap memberontak dan separatis. “Lupakan masa SMA itu sejenak” ucapmu mengakhiri flashback masa SMA mu yang pahit.<br /> Karena puisi itu juga kau sering bertingkah gila dan membuat orang-orang sekitarmu geleng-geleng kepala. Pernah saat kuliah sastra semester dua kau berkoar-koar membacakan puisi semi-teatrikal di depan gedung RRI Jogja, saat itu Evi Idawati sedang mengadakan lomba baca puisi karyanya yang termaktub dalam kitab “Pengantin Sepi”. Kau menuduh sastrawan yang satu ini menjadikan sastra sebagai alat komersil semata untuk mengeruk keuntungan. Padahal itu hanya akal-akalanmu saja yang sedang kere agar bisa ikut lomba baca puisi itu.<br /> Kau juga sering menulis puisi tentang Tuhan, bahkan sering memenangkan lomba cipta puisi religius tingkat regional maupun nasional. Padahal saat kau menulis puisi itu, botol-botol vodka berserak di mejamu dan bau sengak asap rokok yang kau bilang cimenk<br />itu menusuk setiap orang yang berada dikamarmu.<br /> Kau yang kali ini lebih mirip Tardji yang menulis sajak tentang Tuhan dan Pertaubatan dengan botol bir tergenggam di tangannya.<br />“O,lihat Tuhan, kini bekas pemabuk ini<br />ngebut<br />dijalan lurus” kau berteriak lantang sambil membacakan puisi “Idul Fitri” buatan Tardji itu. “Aku percaya Tuhan, aku pun seorang muslim, tapi ini hanya agama turun temurun dan agar tak di anggap komunis oleh pemerintahan anggodo saat itu”ujarmu acap kali kau di tanya tentang ‘keteguhan yang kau peluk’.<br /> Kini di usiamu yang hampir kepala lima dan di tengah situasi politik negeri Dwipada yang sudah tak begitu carut-marut karena telah beberapa kali berganti kekuasaan, dan sepertinya kebengalanmu ketika masih muda dulu sudah sedikit memudar. Begitupun teman-teman seperjuanganmu saat meruntuhkan tirani lalim yang kau tentang. Kau kini memilih hanya jadi “tukang nulis” yang kritis. Kau tetap meyakini bahwa menulis adalah pengekspresian kemarahan yang paling terhormat, padahal secara ekonomis, profesimu itu kurang menjanjikan untuk hidup dalam kemewahan. “ kalau aku gak nulis, aku gak bisa makan nanti” katamu mempertahankan argumenmu.<br /> Padahal banyak partai-partai politik yang di pimpin teman-temanmu dulu ingin merekrutmu menjadi politisi yang memiliki jabatan prestisius. Kau menolaknya dengan halus . “Aku tak mau ditentang diriku sendiri“. Kalau saja kau mau menerima tawaran tersebut, sekarang kau bisa hidup berkecukupan bahkan lebih, dan tak bisa di jamin kau tidak merubah gaya hidupmu menjadi hedonis-borjuis.<br /> Kau kini sudah semakin arif dalam memahami dan menyikapi kehidupan, kau tahu itu lewat sajak-sajak Chairil, “Aku mau hidup seribu tahun lagi”, falsafah yang kau pegang ketika muda dulu, dan kini kau berujar lirih “hidup hanya menunda kekalahan/…sebelum pada akhirnya kita menyerah”.<br /> Dan di suatu senja di beranda rumahmu, kau terheran-heran dengan semuanya, dan bertanya: <br />“Siapa kau sebenarnya, mengapa kau begitu tahu tentang diriku??”<br />“Ya, aku memang tahu banyak tentang kau, sebab aku adalah kau, dan kau adalah aku”.<br /><br /><br />Pandanaran, Agustus 2010<br />*Bukti kekagumanku pada orang-orang macam<br />Chairil Anwar, W.S Rendra, Pramoedya Ananta Toer,<br />Umbu Landu Paranggi, Sutardji Calzoum Bahri<br />dan Evi Idawatiubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-74292093001920868232010-08-26T12:09:00.001-07:002010-08-26T12:28:00.558-07:00Jawaban Tugas Ilmu Hadis<p><br /></p><p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal">1.C<span style="mso-tab-count: 1"> </span>11.B<span style="mso-tab-count:1"> </span>21.D<span style="mso-tab-count:1"> </span>31.<span style="mso-tab-count:1"> </span>41.B</p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal">2.<span style="mso-tab-count: 1"> </span>12.<span style="mso-tab-count:1"> </span>22.C<span style="mso-tab-count:1"> </span>32.<span style="mso-tab-count:1"> </span>42.E</p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal">3.C<span style="mso-tab-count: 1"> </span>13.C<span style="mso-tab-count:1"> </span>23.E<span style="mso-tab-count:1"> </span>33.C<span style="mso-tab-count:1"> </span>43.A</p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal">4.B<span style="mso-tab-count: 1"> </span>14.B<span style="mso-tab-count:1"> </span>24.<span style="mso-tab-count:1"> </span>34.A<span style="mso-tab-count:1"> </span>44.C</p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal">5.E<span style="mso-tab-count: 1"> </span>15.<span style="mso-tab-count:1"> </span>25.B<span style="mso-tab-count:1"> </span>35.<span style="mso-tab-count:1"> </span>45.A</p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal">6.<span style="mso-tab-count: 1"> </span>16.E<span style="mso-tab-count:1"> </span>26.B<span style="mso-tab-count:1"> </span>36.C<span style="mso-tab-count:1"> </span>46.B</p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal">7.A<span style="mso-tab-count: 1"> </span>17.B<span style="mso-tab-count:1"> </span>27.C<span style="mso-tab-count:1"> </span>37.<span style="mso-tab-count:1"> </span>47.A</p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal">8.<span style="mso-tab-count: 1"> </span>18.<span style="mso-tab-count:1"> </span>28.B<span style="mso-tab-count:1"> </span>38.E<span style="mso-tab-count:1"> </span>48.B</p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal">9.<span style="mso-tab-count: 1"> </span>19.<span style="mso-tab-count:1"> </span>29.A<span style="mso-tab-count:1"> </span>39.A<span style="mso-tab-count:1"> </span>49.B</p> <p class="MsoNormal" style="line-height:normal">10.<span style="mso-tab-count: 1"> </span>20.D<span style="mso-tab-count:1"> </span>30.B<span style="mso-tab-count:1"> </span>40.B<span style="mso-tab-count:1"> </span>50.A</p><p></p><p><br /></p><p><strong><em><boleh></em></strong></p><p><br /></p>ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-82736328181071681042010-08-26T10:47:00.000-07:002010-08-26T10:59:05.264-07:00Contoh Tugas Explanation kelas XII G Agama<p>A. Metamorphosis of Frog</p><p> What you know about frog metamorphosis?? How is this slimy animals can hop, below the answer.</p><p> At first, an adult female frog will lay eggs, then the egg will hatch after 10 days. After hatching, the frog eggs hatch into tadpoles. After the age of two days, the tadpoles have feathery external gills for breathing. After 3-week-old tadpole gills will be covered by skin. By the age of 8 weeks, the tadpoles back legs will be formed later enlarged when the front legs began to appear. Age 12 weeks, the front legs began to take shape, a short tail and breathe with lungs. After growth of perfect limbs, the frog will turn into an adult frog.</p><p> I hope the above is useful knowledge for you guys, thank you for listening</p><p><strong>B</strong>. Metamorphosis of Butterfly</p><p> What you know about the metamorphosis of an insect called a butterfly. What makes a butterfly makes it so beautiful. Well, we describe the processwhat you know about the metamorphosis of an insect called a butterfly. What makes a butterfly makes it so beautiful. Well, we explanation the process.</p><p> First of all, the butterflies will lay eggs. The eggs will hatch into larvae (caterpillars), the caterpillar will turn into a long shape. The caterpillars will be attached to trees and foliage to become pupae. After awhile, it will exit from the cocoon of a butterfly is still young. Then do not how long into adult butterflies.</p><p> I hope the above is useful knowledge for you guys, thank you for listening.</p><p> C. Chronology of The Tsunami</p><p> What you know about the large waves that devastated Aceh six years ago. Well, it was named the tsunami waves, below the explanation of the tsunami.</p><p> First, the occurrence of earthquakes in the seabed of high-strength, the eruption of volcanoes in the middle of the sea, the occurrence of landslides on the sea bottom cliff wall that result in cracks or fractures on the surface of the ocean floor. after the earthquake stopped on the mainland, the lapse of a few minutes later the sea water suddenly becomes retroactively, after that with the faster waves would spread rapidly and become very large waves with a height of between 4 to 24 meters when it will reach the mainland.</p><p> I hope the above is useful knowledge for you guys, thank you for listening.</p><p><br /></p><p><br /></p><p><em><strong>*(Di harapkan mengerjakan semua)</strong></em></p><p><em><strong><br /></strong></em></p>ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-53195217149015744652010-07-30T17:52:00.000-07:002010-08-26T12:07:48.012-07:00GELIAT TEATER REMAJA<div align="justify"> Teater telah jadi bagian tak terpisahkan aktivitas anak muda di Indonesia beberapa tahun terakhir. Di Yogyakarta pun demikian.Ratusan kelompok teater berkembang dan mapan di sana, mewadahi perkembangan kreativitas pelakunya. Lalu bagaimana jika pelakunya para remaja belasan tahun?<br /><br /> Aktivitas berteater para remaja di Yogyakarta bisa dijumpai di berbagai sekolah menengah atas. Hal itu menunjukkan peningkatan minat berteater para remaja pada setiap tahunnya. <br /><br /> Kesadaran mengikuti teater didasari berbagai hal. Subkhi (16), anggota Teater Pring MA Sunan Pandanaran, misalnya, yang aktif teater karena ingin jadi aktor. "Ini dorongan jiwa. Selain itu, untuk modal awal jadi aktor terkenal seperti Tora Sudiro. Dalam teater diajarkan cara berakting yang baik dan benar," kata salah seorang ikon Teater Pring tersebut.<br /><br /> Kegiatan teater remaja tak hanya berlatih akting semata, tetapi juga belajar bagaimana cara mengembangkan karakter. <br /><br /> Selain itu, berteater juga melatih serta menguatkan mental individu sehingga tak canggung dan malu-malu ketika tampil pentas. Hal itu dibenarkan Dike (16), yang baru tiga bulan bergabung dengan Sanggar Metamorfosis. <br /><br /> "Setelah ikut teater, mentalku terasah dan bisa mengekspresikan apa yang tak bisa dilakukan di luar teater. Intinya, aku jadi lebih bebas berekspresi," kata Dike. Ia mengaku, sebelum ikut teater termasuk gadis pemalu di sekolahnya.<br /><br /> Melalui teater, para remaja dapat memupuk loyalitas dan totalitas terhadap komunitas sejak dini. Setidaknya, dalam seminggu, mereka harus berkumpul dan latihan bersama. "Teater Pring kumpul setiap Minggu sore karena hari itu rata-rata anggotanya libur," kata pembina Teater Pring lulusan ISI Yogyakarta, Catra.</div><div align="justify"><span class="fullpost"><br /><br /><strong>Wadah apresiasi</strong><br /><br /> Pada saat berteater, hal paling ditunggu-tunggu adalah pementasan. Setiap kelompok teater remaja, setiap tahunnya rata-rata melakukan 3-5 kali pementasan. Biasanya pementasan dilakukan untuk memeriahkan acara-acara yang diadakan di sekolah atau partisipasi pada Festival Teater Remaja, seperti yang biasa diadakan ISI Yogyakarta pada bulan Juni. <br /><br /> Kenyataannya tak mudah menciptakan pementasan yang apik dan mengesankan. Butuh keseriusan dan latihan keras. Kendala-kendala yang sulit pun harus diatasi sebaik mungkin, misalnya dana dan waktu. <br /><br />Satu kali pementasan setidaknya butuh anggaran Rp 100.000 hingga Rp 200.000. Paling besar berkisar Rp 500.000 hingga di atas Rp 1.000.000. <br /><br /> Uang itu digunakan untuk membeli peralatan, properti, dan konsumsi para pemain dan kru. Menurut Omad (17), dana yang mereka peroleh sebagian besar berasal dari sekolah. "Kami pakai untuk membeli properti vital seperti body painting dan properti pelengkap lainnya," tuturnya.<br /><br /> Mendekati pentas, para pemain dan kru yang terlibat harus lebih banyak meluangkan waktu. "Banyak kendala yang kami rasakan. Ketidakhadiran pemain saat latihan salah satunya. Jujur, hal itulah yang sangat menghambat aktivitas kami," kata Anisa dari Sanggar Metamorfosis.<br /><br /> Meskipun ada kendala, para pegiat teater remaja itu sepakat, melalui teater, mereka menemukan wadah mengasah bakat dan kreativitas. Teater merupakan wadah apresiasi remaja dalam berkreasi, yang bermanfaat pada perkembangan kecerdasan pola pikir, intelektual, <br />imajinasi, dan hal positif lain.<br /><br /> "Dengan berteater, kami bisa menggali bakat terpendam, seperti bakat akting, olah tubuh atau menari, bernyanyi, dan lain sebagainya," kata Tika dari D muterz (baca: dekorasi, mural, teater), yang juga siswi kelas X MAN 3 Yogyakarta. Tika yang jago berakting itu mengambil banyak manfaat, yang ia yakini berguna pada kemudian hari. <br /><br /> Walaupun banyak kendala menghadang dalam berteater, hasil yang didapat para pelaku teater remaja itu akan sepadan dengan usaha kerasnya. Mereka akan punya pengalaman dan kecakapan, ilmu pengetahuan, dan punya banyak relasi. Itu semua adalah modal yang <br />dibutuhkan di zaman yang progresif dan menuntut aktualisasi diri ini.<br /><br />ZUHDI UBAIDILLAH (Madrasah Aliyah Pandanaran, Yogyakarta)<br />A PURNAMASARI (SMA Marsudi Luhur Yogyakarta) </div><div align="justify"><br /></div><div align="justify">*Tulisan ini pernah di muat di KOMPAS tanggal 12 april 2010 di rubrik Gelanggang Muda</div><div align="justify"></span></div>ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3169325491300638936.post-8218335664017181752010-07-30T01:30:00.000-07:002010-07-30T18:02:17.184-07:00Laporan Perjalanan Jurnalistik Mengikuti POSPENAS V JATIM<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1hZ87a57mvPrbsEhpCw1LixdjMW0AD6r5oC8GbYPaEkl48kCqNmYp6pkR9FFkXTSbtIa0yBQCqXhGFcXpJfjHZ34Yzbm4KW_n_fIho5XvCD7tjfuqPDOOvVRir9os5tXCA56lLfYWsGE4/s1600/co-card.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1hZ87a57mvPrbsEhpCw1LixdjMW0AD6r5oC8GbYPaEkl48kCqNmYp6pkR9FFkXTSbtIa0yBQCqXhGFcXpJfjHZ34Yzbm4KW_n_fIho5XvCD7tjfuqPDOOvVRir9os5tXCA56lLfYWsGE4/s320/co-card.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5499618203976841634" /></a><br /><p><span style="font-family:arial;"> Langsung saja kawan, akan aku mulai catatan perjalanan ku saat ikut POSPENAS kemarin di surabaya..tanggal 3 juli 2010 hari sabtu pagi aku dan teman-teman ku bersiap berangkat dari pondok menuju stasiun Tugu setelah sebelumnya pamitan dan sowan dengan KH. Mu'tashim Billah pengasuh PPSPA, Bpk Jaziluz Sakho' dan Hj, Ainun Hakiemah selaku kepala MASPA.</span></p><p><span style="font-family:arial;"> Setelah itu langsung saja kami dan kontingen dari DIY memasuki Sancaka yang akan membawa kami ke Surabaya tempat pelaksanaan POSPENAS.</span></p><p><span style="font-family:arial;"></span></p><p><span style="font-family:arial;"></span></p><p><span style="font-family:arial;">(heeem...mungkin bersambung dulu, tapi ku kutipkan puisiku yang kemaren dapat juara 2 alias dapat medali perak di cabang cipta puisi kemarin..okeee...)</span></p><p><span style="font-family:arial;"></span></p><p><span style="font-family:arial;"></span></p><p align="center"><span style="font-family:arial;"><strong>AKU MERINDUKAN LADUNI</strong></span></p><p align="center"><span style="font-family:arial;"><em>Intisari Surat Al-Kahfi ayat 62-80</em></span></p><p align="center"><span style="font-family:arial;"></span></p><p align="center"><span style="font-family:arial;">Kala laut bermata jingga<br />duduk aku di bibir pantai<br />butir-butir tasbih telah kuputar<br />melafadz atas Asma-Mu<br /><br /><br />Surya menyelam kedalam laut<br />karang-karang tertutup kabut<br />bersila. Melantun shalawat atas Muhammad<br />dan fatihah atas Khidir<br /><br />(Aku merindukan laduni)<br /><br />Kakek tua menatap tajam<br />seakan ingin melucuti tubuhku<br /> lalu, <br />ia mengulurkan tangan. Mengajak salaman<br />kurengkuh tangan reyot itu. pelan<br />dingin. lunak. bagai tanpa tulang<br />ia tersenyum. berwasiat panjang<br /><br /><br />(Aku merindukan laduni)<br /><br />(“Bolehkah aku mengikutimu, Tuan?<br />dalam setiap laku dan ucapan”)<br /><br />Kakek tua berkata: “silahkan<br />asal kau menjanjikan kesabaran”<br /><br />Kakek tua berjalan dalam temaran bulan<br />Aku mengikutinya perlahan<br />dan tiba depan sebuah bahtera<br />Kakek tua melubangi geladaknya<br /><br /><br />(“Apa kau gila pak tua?<br />Apa kau mau menenggelamkan penumpangnya?”)<br /><br />Kakek tua berkata:<br />“Dimanakah kesabaran yang kau janjikan?”<br /><br />(Aku merindukan laduni)<br /><br />Kakek tua melanjutkan perjalanan<br />Aku mengikutinya malas-malasan<br />Ketika bersua dengan seorang anak<br />Kakek tua membunuhnya dengan sekali hentak<br /><br /><br />(“Apa kau gila pak tua?<br />Mengapa kau renggut jiwa tak berdosa?”)<br /><br /><br />Kakek tua berkata<br />:”Dimanakah kesabaran yang kau janjikan?”<br /><br /><br />(Aku merindukan laduni)<br /><br />Kakek tua menyambung lagi perjalanan<br />tiba di sebuah perkotaan<br />Kakek tua menyapa warga. meminta makan<br />tapi tak ada yang menyajikan perjamuan<br />Aku dan Kakek tua berjalan tergopoh-gopoh<br />terjatuh menanduk tembok yang hampir roboh<br />Kakek tua membangunnya kokoh<br />Sungguh, suatu tindakan bodoh<br /><br /><br />(“Apa kau gila pak tua?<br />Kenapa kau lakukan hal yang sia-sia?”)<br /><br />Kakek tua berkata<br />:”Dimanakah kesabaran yang kau janjikan?”<br /><br /><br />(Aku merindukan laduni)<br /><br /><br />Kakek tua tak lagi melanjutkan<br />Perjalanan<br />Cukup!! sampai di sini, kita berpisah<br />tak bersua lagi tanpa serapah<br />baiklah, kan kuceritakan perkara<br />yang sudah-sudah<br /><br />“Ingatkah kau pada sebuah bahtera<br />yang aku lubangi geladaknya?<br />itu semua karena raja lalim<br />yang merampas bahtera<br />dengan semena-mena”<br /><br /><br />(O, Aku makin merindukan laduni<br />,rindu laduni)<br /><br /><br />“Dan ingatkah kau tentang<br />Anak yang kubunuh dengan sekali hentak?<br /><br /><br />Itu lantaran si anak akan durhaka dewasa kelak”<br /><br />(O, Aku sangat merindukan laduni<br />Sangat rindu laduni)<br /><br />“Dan ingatkah kau pada<br />tembok yang hampir<br />roboh dan kubangun<br />kembali hingga kokoh?<br /><br /><br />lantaran harta anak-anak<br />tanpa bapak tertimbun di bawahnya<br /><br />(O, Aku tak bisa menahan rindu pada laduni<br />-sungguh tak bisa menahan rindu pada laduni-)<br /><br />Nah ini Puisiku kemarin...selain terinspirasi dari surat Al-kahfi ayat 62-80 puisi ini tercipta karena pengalaman pribadiku dan temanku saat kami menyusuri pantai petanahan di kebumen. Saat itu kami bertemu kakek tua yang memang agak "Freak" menurut kami, kami ajak ngobrol. lalu kami beri dia dua buah lepet dan 3 batang rokok. udah dulu yah, ntar lanjut lagi dah. Sebelumnya sekedar info, yang dapet Juara 1 tuh dari JATIM terus juara 3 dari KALSEL.<br /></span></p>ubayhttp://www.blogger.com/profile/02370270164108525910noreply@blogger.com2